BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.
Dalam proses sejarah para
filosof muslim telah banyak memberikan kontribusinya hampir terhadap seluruh
pelosok dan penjuru dunia, khususnya di daerah bagian Barat. Dimana pada
saat itu duni Barat sedang dalam keadaan berkabung. Diantara para filosof yang
mampu memberikan kontribusinya terhadap dunia Barat adalah al-Kindi dan
al-Farabi.
Al-Kindi dan al-farabi
merupakan tokoh filosof yang telah banyak membantu dan mengembangkan filsafat baik di dunia Timur dan Barat, dan mereka juga
telah banyak memberikan dan menyumbangkan hasil pemikiranya dalam bentuk
filsafat, baik dalamkonteks ketuhanan, alam, akal, dan lain
sebagaianya.
Meskipun demikian, mereka
juga adakalanya condong kepada tokoh filsafat Yunani seperti Aristoteles,
Plato, dan tokoh filsafat lainya ketika masa itu. Akan tetapi pemikiranmereka tidak
sepenuhnya seperti yang diungkapkan para filosof Yunani, hanya saja mereka sedikit mengutip dari pemikiran para filosof
Yunani, karena mereka memiliki pemikiran sendiri
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa Sejarah filsafat barat?
2.
Siapa sajakah filosof
muslim di barat?
3.
Siapa
filsof modern dan kontenporer?
4.
Bagaimana filsafat terhadap dunia barat?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui sejarah filsafat barat
2.
Mengetahui tokoh-tokoh para filosofi barat
3.
Mengetahui
filsof modern dan kontenporer
4.
Mengetahui peran para filsafat terhadap dunia Barat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah filsafat barat modern
Filsafat Barat Modern dibuat oleh:Erni Setyaningsih (PSY) Umaroh (ESY)
M.Roif Muntaha (PSY) Sofyan Johari (PSY) Supardan (ESY). Ciri-ciri filsafat
modern meliputi:1.Menghidupkan kembali rasionalisme keilmuwan subjektif
(individualisme) /kembangkitan kembali kebebasan berfikir untuk melawan abad
pertengahan. 2. Humanisme. 3.lepas dari pengaruh atau dominasi gereja (agama). Tidak mudah untuk
membuat suatu batas yang tegas
antara periode Renaissance dan periode modern. Sebagian orang menganggap bahwa
periode modern hanyalah perluasan periode Renaissance. Namun, pemikiran ilmiah
membawa manusia lebih maju. Manusia maju dengan langkah raksasa. Dari zaman uap
sampai zaman listrik, lalu ke zaman atom, elektron, radio, televisi, robot, dan
zaman ruang angkasa. (Abdur Rozak dan Isep ZA, 2002 : 111).
Zaman
pertengahan berakhir pada saat yang tidak jelas karena batas-batas pemikirannya
terlalu subtil. Akhirnya, beberapa ahli berpendapat bahwa masa Renaissancelah
yang menjadi batasannya. Masa Renaissance artinya
terlahir kembali,Maksudnya adalah melahirkan kembali kebudayaan klasik, yaitu
kebudayaan yunani dan Romawi. Masa Renaissance merupakan akhir dari zaman
pertengahan. Beberapa ahli
sejarah filsafat menempatkan nama- nama sastrawan dan seniman lain pada barisan
depan pelopor zaman modern. Mereka adalah Petrarca (1304 – 1347) dan Boccacio
(1313 – 1375), keduanya adalah para penulis, sementara untuk seniman lainnya,
seperti pelukis, pematung, dan arsitek Michelangelo (1775 – 1565). Dalam bidang
ilmu pengetahuan, nama-nama yang
patut dikemukaan adalah Leonardo da Vinci (1452- 1519), dan Galileo Galile
(1564 – 1643). Adapun yang meletakkan dasar filosifis dalam ilmu pengetahuan
adalah Francis Bacon (1561-1623), Francis Bacon melahirkan buah pikiran yang
menggantikan teori Aristoteles tentang ilmu pengetahuan. Founding Father
filsafat modern adalah Michele Montaigne (1533 – 1592). Ia bukan seorang
matematikawan atau ilmuwan, melainkan seorang moralis. Ia telah mengajukan
pertanyaan yang mendasar,”apakah manusia akan mendapat kebenaran jika sudah
melakukannya, atau mampukah manusia berbuat adil jika sudah menemukannya?” Ia
mewariskan skeptisisme pendahuluannya dan meragukan indra ataupun akal budi.
Sebaliknya, ia menekankan ide alam yang melekat didalam diri manusia sebagai
karakter juga merupakan pikiran pemikir-pemikir kuno.
Oleh karena itu, pikiran-pikiran
intelektual skolastik tidak berarti baginya, sedangkan tujuan pendidikan dan filsafat
, secara umum baginya adalah untuk menerangi dan mengilhami hakikat diri yang
bersifat spontan. Tentu saja , wahyu illahi selain dapat ia
terima, juga dianggap dapat menjembatani Tuhan dan manusia. Sikap moralis yang
dimiliki Montaigne sangat banyak memengaruhi Jean-Jacques Rousseau. Dalam ilmu
pengetahuan , pendapat Montaigne terangkum dalam perumusan bahwa ide manusia
itu berada dari satu tempat ke tempat lainnya, juga menurut zamannya.
B. Tokoh Filosofi Islam Barat
Modern
1. Al-Kindi, Sang Fenomena Awal
Sebagaimana telah diketahui, orang
yang pertama kali belajar dan mengajarkan filsafat dari orang-orang sophia
atau sophists (500
– 400 SM) adalah Socrates (469 – 399 SM), kemudian diteruskan oleh Plato (427 –
457 SM). Setelah itu diteruskan oleh muridnya yang bernama Aristoteles
(384 – 322 SM). Setelah zaman Aristoteles, sejarah tidak mencatat lagi
generasi penerus hingga munculnya Al-Kindi pada tahun 801 M. Al-Kindi
banyak belajar dari kitab-kitab filsafat karangan Plato dan Aristoteles.
Oleh Raja Al-Makmun dan Raja Harun Al-Rasyid pada Zaman Abbasiyah, Al-Kindi
diperintahkan untuk menyalin karya Plato dan Aristoteles tersebut ke dalam
Bahasa Arab.
Sejarawan menempatkan Al-Kindi
sebagai filosof Arab pertama yang mempelajari filsafat. Ibnu Al-Nadim
mendudukkan Al-Kindi sebagai salah satu orang termasyhur dalam filsafat alam (natural
philosophy). Buku-buku Al-Kindi membahas mengenai berbagai
cabang ilmu pengetahuan seperti geometri, aritmatika, astronomi, musik, logika
dan filsafat. Ibnu Abi Usai’bia menganggap Al-Kindi sebagai penterjemah
terbaik kitab-kitab ilmu kedokteran dari Bahasa Yunani ke dalam Bahasa
Arab. Disamping sebagai penterjemah, Al-Kindi menulis juga berbagai
makalah. Ibnu Al-Nadhim memperkirakan ada 200 judul makalah yang ditulis
Al-Kindi dan sebagian diantaranya tidak dapat dijumpai lagi, karena raib entah
kemana. Nama Al-Kindi sangat masyhur di Eropah pada abad
pertengahan. Bukunya yang telah disalin kedalam bahasa Latin di Eropah
berjudul De Aspectibus berisi uraian
tentang geometri dan ilmu optik, mengacu pada pendapat Euclides, Heron dan
Ptolemeus. Salah satu orang yang sangat kagum pada berbagai tulisannya
adalah filosof kenamaan Roger Bacon.
Beberapa kalangan beranggapan bahwa Al-Kindi bukanlah seorang
filosof sejati. Dr. Ibrahim Madzkour, seorang sarjana filsafat
lulusan Prancis yang berasal dari Mesir, beranggapan bahwa Al-Kindi lebih tepat
dikategorikan sebagai seorang ilmuwan (terutama ilmu kedokteran, farmasi dan
astronomi) daripada seorang filosof. Hanya saja karena Al-Kindi yang
pertama kali menyalin kitab Plato dan Aristoteles ke dalam Bahasa Arab, maka ia
dianggap sebagai orang yang pertama kali memperkenalkan filsafat pada Dunia
Islam dan kaum Muslimin.
Meskipun pada beberapa hal Al-Kindi sependapat
dengan Aristoteles dan Plato, namun dalam hal-hal tertentu Al-Kindi memiliki
pandangan tersendiri. Al-Kindi tidak sependapat dengan Aristoteles yang
menyatakan bahwa waktu dan benda adalah kekal. Dan untuk
membuktikan hal tersebut Al-Kindi telah menggunakan pendekatan
matematika. Al-Kindi tidak sepaham pula dengan Plato dan Aristoteles yang
menyatakan bahwa bentuk merupakan sebab dari wujud, serta pendapat Plato
yang menyatakan bahwa cita bersifat membiakkan. Menurut Al-Kindi alam
semesta ini merupakan sari dari sesuatu yang wujud (ada). Semesta alam
ini merupakan kesatuan dari sesuatu yang berbilang, ia juga bukan merupakan
sebab wujud. Sepeninggal Al-Kindi, muncul filosof-filosof Islam kenamaan yang
terus mengembangkan filsafat. Filosof-filosof itu diantaranya adalah :
Al-Farabi, Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, hingga filosof-filosof zaman kontemporer yang
senantiasa bergumul dengan filsafat.
2.
Al-Farobi
Al-Farabi
sangat berjasa dalam mengenalkan dan mengembangkan cara berpikir logis (logika)
kepada dunia Islam. Berbagai karangan Aristoteles seperti Categories,
Hermeneutics, First danSecond Analysis telah
diterjemahkan Al-Farabi kedalam Bahasa Arab. Al-Farabi telah membicarakan
berbagai sistem logika dan cara berpikir deduktif maupun induktif.
Disamping itu beliau dianggap sebagai peletak dasar pertama ilmu musik dan
menyempurnakan ilmu musik yang telah dikembangkan sebelumnya oleh
Phytagoras. Oleh karena jasanya ini, maka Al-Farabi diberi gelar Guru
Kedua, sedang gelar guru pertama diberikan kepada Aristoteles. Kontribusi lain
dari Al-Farabi yang dianggap cukup bernilai adalah usahanya mengklassifikasi
ilmu pengetahuan. Al-Farabi telah memberikan definisi dan batasan setiap
ilmu pengetahuan yang berkembang pada zamannya.
Al-Farabi mengklassifikasi ilmu kedalam tujuh
cabang yaitu : logika, percakapan, matematika, fisika, metafisika, politik dan
ilmu fiqhi (hukum). Kontribusi lain dari Al-Farabi yang dianggap cukup bernilai
adalah usahanya mengklassifikasi ilmu pengetahuan. Al-Farabi telah
memberikan definisi dan batasan setiap ilmu pengetahuan yang berkembang pada
zamannya. Al-Farabi mengklassifikasi ilmu kedalam tujuh cabang yaitu :
logika, percakapan, matematika, fisika, metafisika, politik dan ilmu fiqhi
(hukum). Matematika dibagi dalam tujuh bagian yaitu : aritmetika, geometri,
astronomi, musik, hizab baqi (arte ponderum) dan mekanika. Buku Al-Farabi
mengenai pembagian ilmu ini telah diterjemahkan kedalam Bahasa Latin
untuk konsumsi Bangsa Eropah dengan judul De Divisione Philosophae.
Karya lainnya yang telah diterjemahkan kedalam Bahasa Latin berjudul De
Scientiis atau De Ortu Scientearum. Buku ini
mengulas berbagai jenis ilmu seperti ilmu kimia, optik dan geologi.
3.
Avicenna,
Dokter yang Ahli Filsafat
Ibnu
Sina dikenal di Barat dengan sebutan Avicienna. Selain sebagai
seorang filosof, ia dikenal sebagai seorang dokter dan penyair. Ilmu
pengetahuan yang ditulisnya banyak ditulis dalam bentuk syair. Bukunya
yang termasyhur Canon, telah diterjemahkan ke dalam
Bahasa Latin oleh Gerard Cremona di Toledo. Buku ini kemudian menjadi
buku pegangan (text book) dalam Ilmu Kedokteran
yang diajarkan pada beberapa perguruan tinggi di Eropah, seperti Universitas
Louvain dan Montpelier. Dalam kitab Canon, Ibnu Sina telah menekankan
betapa pentingnya penelitian eksperimental untuk menentukan khasiat suatu
obat. Ibnu Sina menyatakan bahwa daya sembuh suatu jenis obat sangat
tergantung pada ketepatan dosis dan ketepatan waktu pemberian. Pemberian
obat hendaknya disesuaikan dengan kekuatan penyakit. Kitab lainnya berjudul Al-Shifa diterjemahkan
oleh Ibnu Daud (di Barat dikenal dengan nama Avendauth-Ben Daud) di
Toledo. Oleh karena Al-Shifa sangat tebal, maka
bagian yang diterjemahkan oleh Ibnu Daud terbatas pada pendahuluan ilmu logika,
fisika dan De Anima.
Ibnu
Sina membagi filsafat atas bagian yang bersifat teoritis dan bagian yang
bersifat praktis. Bagian yang bersifat teoritis meliputi :
matematika, fisika dan metafisika, sedang bagian yang bersifat praktis meliputi
: politik dan etika.
Dalam
hal logika Ibnu Sina memiliki pandangan serupa dengan para filosof Islam
lainnyanya seperti Al-Farabi, Al-Ghazali dan Ibnu Rusyd, yang beranggapan bahwa
logika adalah alat filsafat.
4.
Ibnu
Rusyd, Sang Filosof Fenomenal Panutan Barat
Berbeda
dengan filosof-filosof Islam pendahulunya yang lahir dan besar di Timur,
Ibnu Rusyd dilahirkan di Barat (Spanyol). Filosof Islam lainnya yang
lahir di barat adalah Ibnu Baja (Avempace) dan Ibnu Tufail (Abubacer).Ibnu
Rusyd yang lahir dan dibesarkan di Cordova, Spanyol meskipun seorang dokter dan
telah mengarang Buku Ilmu Kedokteran berjudul Colliget, dianggap setara dengan
kitab Canonkarangan
Ibnu Sina, lebih dikenal sebagai seorang filosof.
“Suatuhari, Ibnu Thufayl memanggilku dan
berkata: ‘Hari ini aku mendengar Amirul Mu’minin (Abu Ya‘qub Yusuf, penguasa
Kordoba waktu itu) mengeluh tentang sukarnya memahami Aristoteles maupun
penerjemah-penerjemahnya. Ia berharap semoga ada seseorang yang mau menerangkan
maksud buku-buku itu agar mudah dipahami oleh masyarakatluas. Nah, kulihat
engkau punya kemampuan untuk melakukannya, maka kerjakanlah. Dengan ketinggian
akalmu, ketajaman nurani dan ketekunanmu dalam mencari ilmu, aku yakin engkau
dapat melaksanakan itu semua. ’Maka semenjak itu mulailah aku berkonsentrasi,
dengan saran dan dorongan IbnuThufayl, menulis komentar atas karya-karya
Aristoteles”.
C. Para Filsof Modern dan
Kontenporer
1.
Seyyed Hosein Nasr
Seyyed
Hosein Nasr dilahirkan pada tanggal 7 April 1933 di Iran. Ia berasal dari
keluarga ulama dan dibesarkan dalam tradisi Syi’ah tradisional. Negeri Iran
secara polotik berada dalam masa-masa ketegangan antara penguasa (Dinasati
Pahlevi) dan para ulama. Ayahnya adalah seorang terpelajar dan mempunyai
keahlian professional sebagai seorang dokter, baik secara tradisional maupun
modern, dan ter catat sebagai seorang penyair.
Pendidikannya pertama kali ditempuh di Taheran, kota
tempat ia dilahirkan. Model pendidikannya adalah model pendidikan tradisional
Iran. Setelah belajar di Taheran, Seyyed Hosein Nasr kemudian melanjutkan
belajarnya ke Amerika Serikat dan memperoleh gelar B.Sc. dari Massachussetts
Institute of Technology (MIT) dalam bidang fisika. KAjian bidang fisika ini
dilanjutkan dengan mengambil bidang yang lebih spesifik dalam jurusan geologi
dan geofisika setelah melanjutkan studinya di Harvard University dengan
memperoleh gelar MA. Di tingkat doctoral, ia mengambil bidang kajian sejarah
sains dan filsafat dengan gelar Ph.D.
Setelah menyelesaikan belajarnya di Amerika, Seyyed
Hosein Nasr mengajar di Universitas Teheran dan menjadi Profsor sejarah sains
dan filsafat. Seyyed HOsein Nasr menjadi orang pertama yang menjabat Presiden
Iranian Academy of Philosophy.
2.
Jalaluddin Rakhmat
Jalaluddin Rakhmat lahir di Bandung pda 29 Agustus
1949. Ibunya adalah seorang aktivis Islam di desanya. Sedangkan ayahnya adalah
seorang kiai dan sekaligus lurah desa.
Pendidikan formalnya dari SD di kampungnya. Setamat
dari SD ia melanjutkan studinya ke SMP
Muslimin III Bandung. Setelah itu kang Jalal Melanjutkan
pendidikan ke SMA II Bandung.
Dengan bekal ijazah SMA,ia pun melanjutkan studinya di Fakutas Publisitik Universitas Padjajaran
(UNPAD) yang sekarang bernama Fakultas Ilmu Komunikasi. Bersamaan dengan itu,
Jalal juga belajar di Pendidikan Guru
Sekolah Pertama (PGSLP) jurusan agama.
Jalal bahkan mendapat beasiswa
Fulbright dan masuk lowa State Unuversity. Di sana ia mengambil jurusan KOmunikasi
dan Psikologi. Berkat kecerdasannya, ia lulus dengan predikat magna cum
laude. Dan karena memperoleh 4.0 grade point average, ia terpilih
menjadi anggota Phi Kappa Phi dan Sigma Delta Chi. Setelah menapat gelar
master, beberapa tahun kemudian, Kang Jalal kembali menempuh pendidikan doctor
di Australian National University.
D.
Kontribusi Filosof Muslim Terhadap Dunia
Barat
Persentuhan Eropa dengan para filosofis muslim memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan bangsa Barat.
Pengaruh terpenting yang diambil Eropa dari pergaulannyadengan para filosof
muslim adalah semangat untuk hidup yang dibentangkan oleh peradabandan ilmu Islam. Kontribusi para filosof muslim kepada Eropa pada peradaan Islam itu bersifat menyeluruh. Hampir
tidak ada satu sisi pun dari berbagai sisi kehidupan Eropa yangtidak
terpengaruh oleh filosofis Islam.
Pemikiran Al-Kindi dan Al-Farabi Tentang
Konsep Tuhan, Akal dan Alam1)Al-Kindi:
Al-
Kindi
a)Konsep TuhanPemikiran Al-Kindi dalam menyatakan konsep Tuhan adalah Wujud Yang Haq(Sebenarnya) yang tidak pernah ada sebelumnya dan tidak akan pernah tiada selama-lamanya, yang ada sejak awal dan akan tetap
ada selama-lamanya. Tuhan adalah WujudYang Sempurna yang tidak akan pernah didahului
wujud yang lain, dan wujud-Nya tidak akan pernah berakhir serta tidak ada wujud lain melainkan dengan
perantara-Nya. b)Konsep AlamAl-Kindi dalam menyatakan konsep alam mengatakan bahwa tidak
mungkin alam itu berdiri sendiri, melainkan ada yang menciptakanya, karena
alam itu berubah-ubah,dan yang berubah-ubah adalah baru, jadi alam adalah baru. Karena alam adalah baru, maka alamadalah ciptaan yang harus ada penciptanya.
Al-Farobi
a)Konsep TuhanIa menyatakan bahwa Allah adalah wujud yang
sempurna dan yang ada tanpa suatusebab, karena kalau ada sebab bagi-Nya berarti Ia tidak sempurna
sebab bergantung padanya.Ia wujud yang paling
dahulu dan yang paling mulia. Karena itu Tuhan adalah wujud yangazali
dan yang selalu ada. b)Konsep AlamDalam konsep ini Al-Farabi memiliki pendapat bahwa pembahasan alam besertaisinya dimulai terbalik dari bawah ke atas.
Maka wujud yang terbawah belum mempunyai bentuk. Tingkat yang lebih tinggi berupa unsur-unsur yaitu air, tanah, api, dan udara.Tingkatan yang lebih tinggi lagi berbentuk wujud, misalnya emas,
perak, besi, tembaga, danlain sebagainya.
Kemudian ada tingkatan yang lebih tinggi lagi adalah tumbuh-tumbuhan,dengan
wujud karena ada jiwa. Kemudian ada yang lebih tinggi lagi yaitu manusia yangmemiliki
akal.c)Konsep AkalSecara umum sebagian besar karya Al-Farabi di
pusatkan kepada studi tentang akalatau logika. Al-Farabi menyatakan bahwa:
“seni logika atau akal, umumnya, memberikanaturan-aturan, yang
bila diikuti dapat memberikan pemikiran yang besar dan mengarahkanmanusia secara langsung kepada kebenaran dan menjauhkan diri dari kesalahan-kesalahan.”
BAB III
KESIMPULAN.
Para filosof
muslim banyak memiliki pengaruh terhadap dunia barat, tidak hanya dalam konteks yang kecil, melainkan hampir mencakup seluruh kehidupan di NegaraBarat. Konsep alkindi dan al-farabi dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
·
Tuhan adalah
zat yang sempurna, yang adanya tanpa sebab, karena apabila adasebab maka Ia tidak sempurna, dialah yang terdahulu, dan
tidak ada yangmengahirinya.
·
Konsep akal menurut
al-Kindi terbagi tiga, yaitu: inderawi, rasional, dan isyraqi.Sedangkan
al-Farabi lebih menonjolkan logika dalam setiap karyanya.
·
Alam adalah
ciptaan Tuhan. Dimana dengan alam dapat didiskripsikan adanyakeberadaan
Tuhan.
DAFTAR PUSTAKA
·
Tulungagung:
Dr. Maftukhin, M.Ag. “Filsafat Islam”. Sleman Yogyakarta (Penerbit Teras,
Cetakan I, 2012)
·
Jakarta: Darul Falah.Mustofa, Ahmad. 2007. “Filsafat Islam”. Bandung: Pustaka Setia.
Wynn Casino, Las Vegas, NV - Mapyro
BalasHapusWynn 경기도 출장마사지 Resorts is 여주 출장샵 located in the heart of 충청북도 출장안마 the Las Vegas Strip. It 정읍 출장안마 is the premier integrated casino resort destination, featuring more than 전라남도 출장샵 2,300